Lebih Dari Sekedar Perasaan
Perjalanannya malam, Ane memandang keluar jendela, pada deretan rumah-rumah bergerak cepat bersama kilasan lampu-lampu jalan sebentar-sebentar menerangi namun lebih banyak hilang sama sekali. Dari penerangan terbatas, seperti terus dipandanginya beratus-ratus kali foto ditangannya, seorang laki-laki, ya, laki-laki dengan seragam pemadam kebakaran, duduk bersandar pada roda kendaraan besar, profil wajah dari samping, pada wajahnya adalah tempat dikenalnya semenjak kecil, garis-garis dikenalnya betul walau muncul jauh dari pandangnya, dan dia tersenyum.Menyandarkan kepalanya pada kursi bus, ditaruhnya foto tersebut diatas dadanya, nafas lambat dari senyumnya, seolah waktu datang sejak sekarang, dia akan menyatakan cinta, ya, apapun akan terjadi, dirinya akan menyatakan cinta, tak ingin membuang 15 tahun lagi, dia harus menyatakan cinta.
Sabrang, nama tersebut dikenalnya sejak usia 12 tahun, dirinya adalah adik dari teman karibnya, Dania, berusia 3 tahun lebih muda, sebagai teman dari semasa kecil, Ane yang terkucil dari anak-anak kampung lainnya begitu tergantung padanya, penolongnya saat memanjat pohon, menelusuri selokan, atau bersepeda ke kampung-kampung jauh.
Hingga selepas SMU, Sabrang memilih pendidikan di kota Denpasar, lalu beberapa tahun kemudian Dania menikah, tinggallah Ane seorang diri. Bahkan dari sebelum mereka berpisah, dari tempat tinggal mereka hanya berbatas pagar semak setinggi perut, Ane tahu bahwa hatinya merindukan Sabrang, merindukannya lebih dari perasaan seorang teman, ataupun seorang adik kakak.
Dan kali ini, menempuh jarak tak pernah dibayangkannya sebelumnya, hal sebetulnya bisa disampaikan lewat SMS, telpon, ataupun email, tapi Ane memilih datang. Ya, Ane memilih datang, karena siapa bisa mengetahui apa mungkin terjadi esok hari.
Tempat tinggalnya tepat disebelah posko pemadam kebakaran, hanya melewati gang kecil bertembok batu-batu paras Bali. Seperti biasanya, Sabrang selalu lebih cekatan untuk menghidangkan segelas teh hangat.
“Mengejutkan sekali untuk orang jarang berpergian jauh bisa sampai juga disini” katanya.
Ane tersenyum “Aku sendiri nggak pernah menyangka bisa sampai disini, kemarin saja hampir tertinggal bus karena ragu-ragu.”
Sabrang duduk bersila di depannya, “Kamu ngga banyak berubah kak, masih pucat dan kecil saja.”
“Dan perubahanmu sempat mengejutkanku dulu,” Ane menggenggam gelasnya erat-erat, “dalam fotomu itu, memang masih wajah ku kenal, tapi pengucapanmu seperti sudah begitu jauh, entahlah, rasanya akupun semakin jauh darimu.”
Sabrang tertawa, “Ah, foto itu.”
“Masih belum jelas harus merasa bagaimana kah ?”
“Kini bahkan semakin kabur, seperti meninggalkan ruang kosong dalam hatiku.”
“Kamu belum sembuh dari patah hati rupanya. Susah move on”
“He’em, aku kuatir demikian.” Tiba-tiba Sabrang meraih tangan Ane lalu menggenggamnya, “terimakasih telah datang, rasanya rindu sekali pada masa lalu melihatmu disini.”
Ane tersenyum kemudian melepaskan tangannya pelan-pelan.
Dia memandangi wajah Sabrang yang memandang keluar jendela.
Foto tersebut diterimanya, bersama pertanyaan tak bisa dicobanya membantu mencari jawaban.
Wajah apakah itu, sedih atau senang. Seharusnya senang, Karena wajah keras dalam foto itu baru saja menyelamatkan nyawa akibat sebuah kebakaran. Sedihpun tergambar, karena ketika selesai pemadaman tersebut, Sabrang mendapati kenyataan telah ditinggalkan oleh gadis yang dicintainya, sebuah proses patah hati yang yang sama sekali tidak memberinya kesempatan untuk mempertahankan kebahagiaannya, seolah tak tahu dengan siapa dia bisa berbagi cerita tentang aksi kepahlawanannya. Dan jadilah, foto dan cerita itu terkirimkan pada Anae, yang tanpa munafik, mengakui pada dirinya sendiri, bahwa dia bersukur semua itu terjadi bersamaan, jika tidak, mana mungkin dia akan mendapatkan foto itu, Sabrang adalah jenis yang introvert, bicara dan menyampaikan yang seperlunya, setelah jarak yang jauh diantara mereka, lambat laun Ane merasa perhatian diantara mereka berkurang, dan Ane tak mungkin memaksanya untuk memikirkan dirinya seperti dia memikirkan Sabrang, selama ini, dia hanya menerima apa adanya.
Mereka hanya berkunjung ke pantai Kuta, Sanur dan Mangrove Forest, karena Ane hanya sehari berada disana, maka sore itu mereka berdua kembali berada di terminal Ubung, beberapa bus malam sudah berisi hampir penuh, mereka berdiri didepan bus hingga terdengar panggilan untuk masuk ke naik.
“Kamu yakin kembali sekarang ?”
Ane mengangguk, “Aku memang tidak berencana tinggal lama.” Dan merasa tak akan mampu tinggal lama, memandang Sabrang lebih lama hanya akan semakin membuatnya semakin jatuh cinta dan tak mampu mengingkarinya.
Ane mengeluarkan sebuah amplop dalam tasnya, memberikannya pada Sabrang bersamaan dengan panggilan terakhir dari bus yang akan ditumpanginya. “Terima kasih banyak, ini adalah hari yang paling membahagiakan untukku, biar sampai kapanpun juga, aku tak akan pernah melupakannya.” Kemudian dia pun naik ke dalam bus.
Kendaraan besar itu sudah menghilang berbelok di jalan keluar terminal, amplop ditangan Sabrang telah terbuka,
Undangan, 5 September, menikah, Anne Rizkia dengan Sugeng Panuluh.
Ada sebuah kertas post it berwarna hijau tertempel disana, “Tadinya aku ingin mengatakannya langsung padamu, tapi kata-kata itu seperti tak sampai di tenggorokanku, bahwa, aku mencintaimu, aku mencintaimu Sabrang, tak terbayangkan betapa sehari ini telah mengobati nyerinya rinduku bertahun-tahun ini, apapun terjadi nanti, aku akan tetap mencintaimu. Semoga hatimu lekas sembuh, lalu hidupmu baik-baik saja, pahlawanku”
Sabrang masih berdiri disana, terabaikan semua kebisingan terminal biasa, seperti ada gaung lagu itu dikepalanya, “I see my Marianne walking away…..“
188DOMINO | AGEN POKER | AGEN DOMINO | POKER ONLINE TERPERCAYA
www.188domino.online
Tempat bermain poker online Terpercaya, domino99 online, Capsa Susun , Serta AduQ paling besar di Indonesia.
Selain menjadi pemain, anda juga dapat menjadi bandar melawan pemain lain di permainan BandarQ dan Bandar Poker
DAFTAR SEKARANG dan mainkan 6 permainan populer tahun ini. Minimal pengisian chips ke akun hanya Rp 15.000 di 188Domino.
Dapatkan juga jackpot di permainan Poker, Domino99, Capsa Susun dan Bandar Poker.
6 Games Populer www.188domino.online : Texas Poker, Domino99, BandarQ, Capsa Susun, AduQ Dan BandarPoker.
Kami dapat dihubungi 24 jam di :
Livechat : www.188domino.com
BBM : D3D8E67F
Line : 188domino
Yahoo Messenger : domino.188@yahoo.com
Hai yuk gabung Di kompasqq game poker online Domino online Terbaik dan proses tercepat.
ReplyDeleteKompasqq menyediakan Bonus Bonus menarik dan Di pastinya Tidak ada Robot Real Player VS Player
* Bonus Turn Over 0.5% di bagikan hari senen
* Bonus Referral 10% + 10% (10% otomatis masuk Ke akun Dan 10% Klaim pada hari senen
untuk Contak Bisa hubungi Di bawah ini:
WA : +855969471956
Terimakasih atas waktunya ....